Rabu, 09 September 2015

IP ADDRESS

Pengertian IP Address

IP address adalah alamat identifikasi komputer/host yang berada didalam jaringan. Dengan adanya IP address maka data yang dikirimkan oleh host/komputer pengirim dapat dikirimkan lewat protokol TCP/IP hingga sampai ke host/komputer yang dituju.

Setiap komputer/host memiliki IP address yang unik sehingga dua komputer/host yang berbeda tidak boleh memiliki IP address yang sama dalam satu jaringan.
Format IP address
IP address dinyatakan dalam struktur bilangan biner yang terdiri atas 32 bit dengan bentuk sebagai berikut.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Misalnya
11000000000010100001111000000010

Agar kita mudah membaca IP address, maka 32 bit bilangan itu dibagi ke dalam 4 segmen yang masing-masing berisi 8 bit. Kedelapan bit itu bisa disebut oktat.
Selanjutnya, setiap oktat diterjemahkan ke dalam bilangan decimal. Misalnya :

11000000     =     192
00001010     =     10
00011110     =     30
00000010     =     2
Adapun nilai terbesar dari 8 bit adalah 11111111 atau sama dengan 225. Dengan demikian, jumlah IP address seluruhnya adalah 225 x 225 x 225 x 225.

Struktur IP address terdiri atas dua bagian yaitu bagian networkID dan hostID. NetworkID menunjukkan ID alamat jaringan tempat host-host berada, sedangkan hostID adalah bagian yang menunjukkan host itu berada. Sederhananya, networkID seperti nama jalan sedangkan hostID adalah nomor rumah dijalan tersebut.
Guna memudahkan dalam pembagiannya maka IP address dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
1) Kelas A
IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai dengan 127.
Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Oktat pertama : 0 - 127
Jumlah network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Rentang IP : 1.x.x.x - 126.x.x.x
Jumlah IP address : 16.777.214
Contoh

IP address 120.31.45.18 maka :
· NetworkID = 120
· HostID = 31.45.18

Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
2) Kelas B
IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10.
Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Oktat pertama : 128 - 191
Jumlah network : 16.384
Rentang IP : 128.1.x.x - 191.255.x.x
Jumlah IP address : 65.534
Contoh

IP address 150.70.60.56 maka :
· NetworkID = 150.70
· HostID = 60.56

Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70
3) Kelas C
IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110.
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Oktat pertama : 192 - 223
Jumlah network : 2.097.152
Rentang IP : 192.0.0.x - 223.255.225.x
Jumlah IP address : 254
Contoh
IP address 192.168.1.1 maka :
· NetworkID = 192.168.1
· HostID = 1
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
Kelas IP address lainnya adalah D dan E, namun kelas IP D dan E tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi digunakan untuk IP multicasting dan untuk eksperimental.
Tabel : Jumlah networkID dan hostID
Kelas
Antara
Jumlah jaringan
Jumlah Host Jaringan
A
1 s.d. 126
126
16.777.214
B
128 s.d. 191
16.384
65.534
C
192 s.d. 223
2.097.152
254
Tabel : Rentang IP address untuk setiap kelas
Kelas
Alamat Awal
Alamat Akhir
A
XXX.0.0.1
XXX.255.255.255
B
XXX.XXX.0.1
XXX.XXX.255.255
C
XXX.XXX.XXX.1
XXX.XXX.XXX.255
Subnet Mask
Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router. Dengan demikian, diperlukan  address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut.

Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.

Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya adalah:

10101010 11001011 01011101 00000101

Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah :

11111111 11111111 00000000 00000000

Bisa juga ditulis dalam notasi desimal :

255.255.0.0
Tabel : Subnet mask untuk internet address classes
Kelas
Bit Subnet
Subnet mask
A
11111111 00000000 00000000 00000000
255.0.0.0
B
11111111 11111111 00000000 00000000
255.255.0.0
C
11111111 11111111 11111111 00000000
255.255.255.0



Sumber : http://kharisma-adzana.blogspot.com/2013/01/pengertian-ip-address-dan-kelas-kelasnya.html

Selasa, 08 September 2015

SKEMA SEDERHANA JARINGAN MAN

SKEMA SEDERHANA JARINGAN MAN (Metropolitan area network)

PENGERTIAN MAN

MAN ini merupakan jaringan yang tepaMetropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.


Keuntungan dari Jenis Jaringan Komputer MAN ini diantaranya adalah cakupan wilayah jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi lebih efisien, mempermudah dalam hal berbisnis, dan juga keamanan dalam jaringan menjadi lebih baik.

Kerugian dari Jenis Jaringan Komputer MAN seperti lebih banyak menggunakan biaya operasional, dapat menjadi target operasi oleh para Cracker untuk mengambil keuntungan pribadi, dan untuk memperbaiki jaringan MAN diperlukan waktu yang cukup lama.

Gambar di atas terdiri dari :


  • 1 Gedung server
  • 2 Gedung Client
  • 4 Rumah yang terhubung dengan gelombang jaringan .
  • 3 wairless

SKEMA SEDERHANA JARINGAN LAN

SKEMA SEDERHANA JARINGAN LAN  (LOCAL AREA NETWORK)

PENGERTIAN LAN

Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.



Gambar di atas terdiri dari :
  • 4 PC
  • 1 Printer
  • 1 Switch ( 4 Lubang)
  • 1 Server
  • 1 Modem    

CARA MEMBUAT KABEL UTP STRAIGHT DAN KABEL UTP CROSS




Pada Jaringan LAN MAN dan WAN ada 3 jenis kabel yang dapat digunakan yaitu Kabel UTP, Coaxial dan Fiber Optik. Untuk kabel UTP ada 2 tipe yaitu kabel straight dan cross yang mempunyai perbedaan fungsi dan urutan warna pada saat crimping kabel dan memakai konektor RJ 45.

Kegunaan Kabel Straight dan Cross

Kabel LAN UTP Straight dapat digunakan / berfungsi untuk cara :
1. Menghubungkan komputer dengan switch
2. Menghubungkan switch dengan router
3. Menghubungkan hub dengan router

Kabel LAN Cross dapat digunakan untuk :
1. Menghubungkan komputer dengan komputer
2. Menghubungkan switch dengan switch
3. Menghubungkan hub dengan hub
4. Menghubungkan switch dengan hub
5. Menghubungkan komputer dengan router

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) sebenarnya hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6 yang lainnya tidak perlu.

Cara Membuat Kabel Straight dan Cross

Alat Dan Bahan Yang Diperlukan :

1. Tang Krimping
2. Alat Pengupas kabel /gunting
3. Konektor RJ45
4. Kabel UTP
5. Kabel Tester
Pertama Mengupas Kabel UTP

Kupas bagian luar kabel dengan alat pengupas kabel sekitar 3 cm atau lebih , mengupas kabel juga bisa memakai tang krimping pada bagian dua buah silet yang saling berhadapan. Dan pastikan kabel dalamnya tidak terpotong karena bisa menyebabkan tidak konek/terhubung nanti.


Pisahkan kabel yang sudah di kupas
 
Pisahkan dan rapikan kabel - kabel yang saling mengikat.

Mengurutkan Kabel Straight dan Cross

Urutan warna kabel straight

  • Putih orange    Putih orange
  • Orange            orange
  • Putih hijau       Putih hijau
  • Biru                 Biru
  • Putih biru        Putih biru
  • Hijau               Hijau
  •  Putih cokelat   Putih cokelat
  •  Cokelat            Cokelat

  Urutan warna kabel cross

  • Putih orange    Putih hijau
  •  Orange            Hijau
  •  Putih hijau       Putih orange
  •  Biru                 Putih cokelat
  • Putih biru        cokelat
  •  Hijau               Orange
  •  Putih cokelat   Biru
  •  Cokelat            Putih biru


Meluruskan dan meratakan ujung kabel
Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata menggunakan tang krimping  pada bagian yang memiliki 1 buah pisau dan sebuah bagian datar, usahakan kabel-kabel tersebut panjangnya setelah dipotong tidak lebih dari 1 cm.

Memasukkan kabel ke konektor RJ45

Masukkan kabel ke konektor RJ45 dengan kabel warna putih orange atau putih hijau di ujung kiri konektor jika seperti pada gambar di atas dan sebaliknya. Usahakan ujung-ujung kabel terlihat di bagian depan konektor. Dan pastikan juga pembungkus kabel luar masuk sebagian ke dalam konektor RJ45nya supaya tidak bergeser.
Mengkrimping kabel

Setelah yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ45 selanjutnya mengkrimping kabel dengan menggunakan tang krimping seperti pada gambar diatas, usahakan tekan sekuat tenaga supaya pin konektor dapat menembus pelindung kabelnya.

Membuat ujung kabel yang satunya lagi

Lakukan langkah-langkah di atas untuk ujung kabel yang satunya lagi yaitu kalau Straight ujungnya sama keduanya, sedangkan yang cross ujungnya berbeda.

Kabel Straight biasanya fungsinya untuk menghubungkan komputer ke switch/hub atau sebaliknya.
kabel Cross fungsinya untuk menghubungkan komputer dengan komputer, maupun switch dengan switch itulah yang menyebabkan urutan kabelnya berbeda karena fungsinya juga berbeda.
Mengecek  kabel dengan Kabel Tester
 
Tes kabel dengan menggunakan Kabel Tester lihat jika lampu yang ada pada tester induk dan anak  menyala sesuai dengan urutan kabel straight maupun kabel cross berarti mengkrimping kabel tadi berhasil. Dan jika lampu menyala tidak pada aturannya dan jika ada lampu yang mati berarti mengkrimping kabel tersebut telah gagal dan harus diulang kembali mulai awal.